Kamis, 29 Desember 2011

Ajaran-Ajaran “Islam” Bani Umayyah

Ajaran-Ajaran “Islam” Bani Umayyah 


Sesungguhnya Islam yang berusaha diterapkan oleh keturunan umayyah dan berusaha untuk mengatur umat Islam  dengan Islamnya itu. Mempunyai pengaruh  dan idiologi yang sangat berbahaya bagi umat Islam.Karena kita dapati bahwa sekte atau kelompok ini dan Islam yang terdapat dalam ajaran-ajarannya serta strategi-strateginya secara umum berusaha mengarah kepada sekelompok cendikiawan muslim untuk memberikan dasar-dasar serta berpendapat  dengan Islam yang telah diusahakan oleh bani umayyah.
Lebih berbahaya lagi adalah, kelompok ini berusaha mengaku sebagai Islam Sahabat atau Ahlusunnah wal Jamaah. Ini adalah beberapa bahaya yang sangat mendasar. Sementara Islam danajaran-ajaran yang terdapat dalam madrasah sahabat memiliki banyak perbedaan yang sangat asasi, baik dari sisi Islamnya, langkah-langkahnya, idiologinya dengan Islam  yang diterapkan oleh Bani Umayyah. Objek inilah yang harus kita pisahkan antara Mazhab Ahlusunnah Wal Jamaah dengan Mazhab Bani Umayyah.
Karena itu, kejadian in ibukan saja kejadian sejarah. Tentang bagaimana masuk Islamnya Bani Umayyah pada futuh Makkah, sedangkan mereka termasuk tulaqa (artinya-orang-orang yang dibebaskan oleh Nabi saww), bagaimana mereka dapat berkuasa sementara mereka tidak memiliki keahlianagama dan pengetahuan begitupun muawiyah dan keluarganya?. dan bagaimana merekadapat mengaku sebagai Amirul Mukminin kepada kaum muslimin ?, dan mengaku sebagaiKhalifah Rasulullah saww dan Muslimin ?.
Sesungguhnya Islamnya tersebut adalah Islam versi Umawi yaitu Muawiyah bin Abi Sofyan sangat bertolakbelakang dengan Islam Muhammadi atau Nabawi atau hakiki yang mana Rasul sawwingin mendidik umat dengan Islam yang hakiki.
Oleh karena itu, KetikaMuawiyah bin Abi Sofyan memperoleh kekuasaan politik dan menjadi seorangkhalifah serta menjadi Amirul Mukminin yang kemudian dikenal dengan nama Islam Bani Umayyah, ia segera melakukan beberapa hal setelah itu.
Pertama :
Muawiyah bin Abi Sofyan menetapkan untuk menyebut Ali dan keutamaan-keutamaannya dan mengganti semua riwayat dariRasul saww dan juga apa-apa yang telah diriwayatkan dari parasahabat tentang Ali dan keutamaan-keutamaannya dengan cara mengurangi keutamaan-keutamaan Ali.
Pertanyaannya adalah :
Benarkah  Muawiyah bin Abi Sofyan menyuruh demikian ?
Jawabnya terdapat :
Didalam kitab Shahih Muslim, kitab keutamaan Sahabat,bab keutamaan Ali bin Abi Thalib Jilid 2 halaman 448 hadis ke 2404, cetakan DarFikr  tahun 1414 / 1993 (karangan Muslim bin Hajjaj An-naisaburi, lahir th 820 wafat th 875 M /  204-261 H):
Dari Amar bin Sa’ad bin Abi Waqqos dari ayahnya iaberkata : ” Muawiyah telah memerintahkan Sa’ad, apa yang mencegah engkau dari mencaci Abu Turab ?. Sa’ad menjawab: ” aku ingat Tiga hal  yang Rasul saww pernah bersabda, dan aku tidak akan pernah mencacinya, karena seandainya salah satu dari tiga itu aku miliki, lebih aku sukai daripada unta merah. :
1.      Ali berkata kepada Rasul Saww : ” Ya Rasulullah engkau tinggalkan akubersama para wanita dan anak-anak kecil ? kemudian Rasulullah menjawab :”tidakkah engkau rido menjadi bagian dariku sebagaimana  kedudukan Harun disisi Musa hanya saja tidakada Nabi setelahku.[Untuk lebih jelasnya, tentang apa yangdimaksud oleh Rasul saww dengan kedudukan tersebut maka silahkan buka Qs.20:30-32 "(yaitu) Harun, saudaraku teguhkanlah dengan dia kekuatanku danjadikankanlah dia sekutu dalam urusanku"hadis initerdapat pula dalam Bukhori Jilid 2 halaman 300.]
2.      Dan aku mendengar beliau bersabda pada perang Khaibar: “Pasti akan aku berikan panji ini kepada seorang lelaki yang mencintai Allah dan Rasulnya dan Allah serta Rosulnya mencintai dia.” [(buka Qs. 3:31). dalam ayat tsb menjelaskan bahwa amirul mukminin adalah sebagai tolok ukur yang paling utama bagi orang yang mengikuti Rasulullah saww. Dan hadis ini pun terdapat dalam kitab Bukhori Jilid 3 halaman 51. Rasul saww bersabda : "panggilkan untukku Ali, maka datanglah Ali menemui beliau dalam keadaan sakit mata, lalu Nabi memberi ludah pada matanya kemudian menyerahkan panji kepadanya,maka Allah memberikan kemenangan ditangannya.]
3.      Dan pada saat turun ayat ini “katakanlah mari kita panggil anak-anak kami dan anak-anak kalian” kemudian Rasul saww memanggil Ali, Fatimah, Hasan dan Husain. Lalu beliau berdoa : ” Ya Allah merekalah keluargaku. [Hadis ini menggugurkan pendapatyang mengatakan bahwa Istri-istri Nabi termasuk Ahlu Bait yang disucikan sesuci-sucinya sebagaimana yang terdapat dalam Qs. 33 : 33.]
Sementara Ibn Taymiyah adalah orang yang selalu meragukan semua riwayat yang didalamnya meriwayatkan keutamaan Ali dan Ahlul Bait.
Ketika kita sampai kepada nas-nas diatas kita mendapatkan kejelasan bahwa Muawiyah bin Abi Sofyan memang benar  telah memerintahkan Sa’ad bin Abi Waqqos untuk mencaci Ali. Hal itu, diperjelas oleh Ibn Taimiyah dalam kitabnya Minhajussunnah An-nabawiyah Jilid 5 halaman 23, terbitan Darul Hadis Qohirah tahun 1425/2004 (karangan Ibn Taimiyah Taqiyyudin, lahir th 1263 wafat 1328 M / 661-728 H) Ibn Taimiyah berkata : “ Adapun hadis Sa’ad ketika Muawiyah bin Abi Sofyan memerintahkanpadanya untuk mencacimaki Ali lalu ia menolak”
Dari perkataannya tersebut menunjukan bahwa Ibn Taymiyah memahami benar maksud dari hadis Sohih Muslim diatas?
Muawiyah adalah seorang sahabat, yang meminta sahabat lain untuk mencaci Ali. Bukankah hal ini termasuk mengurangi keutamaan sahabat ?
Dalam kitab Shawaiq al Muqriqahterbitan Maktabah Al Qohirah, cetakan ke 2 tahun 1385 H / 1965 M.Pada halaman 211, (karangan Ibn Hajar Al Haitami, lahir 1504 wafat 1567 M /909-974 H) :
” Telah berkata Imam pada zamannya Abu Zur’ah Arrozi paling mulianyadiantara guru-guru Muslim, ia berkata : “jika kamu melihat seseorang mengurangi salah seorang sahabat Rasul saww. Ketahuilah sesungguhnya dia zindiq.
Dalam kitab yang sama dia berkata :” Abu Zur’ah Arrozi adalah orang yang duduk bersama Imam Ahmad bin Hanbal.
Bagaimana dengan Muawiyah bin Abi Sofyan yang menyuruh Sa’ad bin Abi Waqos untuk mencaci Ali. Bukankah Ali termasuk sahabat Rasulullah juga ?
Ibn Taimiyah berkeyakinan bahwa nas-nas yang menyatakan “Islam senantiasa Mulia hingga12 kholifah, semuanya dari Quraisy”, Ibn Taimiyah berkeyakinan bahwa dari 12 khalifah tersebut yang ke 7 dan ke 8 nya adalah dari Bani Umayah, bahkan dia meragukan apakah Ali termasuk dari mereka atau tidak ?.
Kedua
Di dalam kitab Minhajus-Sunah An-Nabawiyah Jilid 8 halaman 238 terbitan Darul Hadis Qohirah tahun 1425/2004, (karangan Ibn Taimiyah Taqiyyudin, lahir th 1263 wafat 1328 M / 661-728 H)  :
Maka para khalifah itu adalah Abu Bakar, Umar, Usman dan Ali kemudian diangkatlah seseorang yang disepakati manusia. ia mendapatkan kemuliaan, dan kekuasaan ia adalah Muawiyah dan anaknya Yazid kemudian Abdul Malik bin Marwan dan ke empat anaknya diantara mereka adalah Umar bin Abdul Aziz. Yang ke 8 dari 12 khalifah itu adalah mereka yang telah mendapatkan kabar gembira dari Nabi Ismail as. Dan sebagian daripara pembesar itu dari Bani Umayah.
Dengan kata lain Ibn Taymiyah tidak memasukkan Al-Hasan dan Al-Husain termasuk dari 12 Khalifah dan tidak termasuk para pembesar yang mendapatkan kabar gembira dari Nabi Ismail as. Secara tidak langsung Ibn Taimiyah lebih mengutamakan Yazid daripada Al-Hasan dan Al-Husain.
Sekarang nampak jelas bagi kita, bahwa mazhab Ibn Taymiyah sangat condong kepada Bani Umayah.
Ibn Taymiyah berkata : “Sebagian dari faktor-faktor semua itu adalah bahwa sesungguhnya mereka berada pada awal Islam dan era kejayaan. Kemudian Ibn Taimiyah berkata: ” yang sangat besar adalah manusia menaruh dendam kepada Bani Umayah dikarenakan dua hal, salah satunya adalah ” perbincangan mereka menjelek-jelekankan Ali” – (artinya caci maki mereka kepada Ali).
Ibn Taymiyah tidak berkata pelaknatan atau cacian mereka kepada Ali, akan tetapi menyepelekan masalah tersebut, dengan begitu dia dapat mengelabui dan menipu umat Islam terhadap sesuatu yang telah dilakukan Bani Umayyah terhadap Ahlul Bait as.
Anehnya, Apabila menjelek-jelekan khalifah pertama, kedua dan ke tiga merupakan musykilah yang besar, namun apabila menjelek-jelekan Ali tidak termasuk musykilah yang besar.!
Kemudian Ibn Taymiyah berkata :
“yang dimaksud disini adalah sesungguhnya hadis yang didalamnya menyebutkan 12 khalifah, baik Ali ditetapkan termasuk darinya atau tidak adalah sama saja.(pen.Ibn taimiyah berusaha meragukan kembali, dengan alasan umat tidak sepakat terhadap Ali)
Kita kembali kepada nas yang disebutkan oleh Ibn Taymiyah yang berkata:
” yang sangat besar adalah manusia menaruh dendam kepada Bani Umayah karena dua hal salah satu dari keduanya adalah perbincangan mereka tentang Alidan yang kedua mengakhirkan waktu Sholat.
Ibn Taymiyah berkata :
“Oleh karena itu, Umar bin Maroh Al Jumali telah meriwayatkan setelahkematiannya, dikatakan kepadanya. Apa yang telah Allah lakukan dengan semua itu? Ia (Umar bin Maroh Al Jumali) berkata : Allah telah mengampuniku karena aku selalu menjaga sholat-sholatku pada waktunya, dan karena kecintaanku kepada Ali bin Abi Thalib.  Ini adalah orang yang menjaga dua sunnah. Oleh karena itu, seseorang harus berpegang teguh dengan sunnah ketika telah bermunculan bid’ah” ( pen. Dari perkataannya Ibn Taymiyah mengakui bahwa cinta kepada Ali termasuk dari sunnah Nabawiyah. sekarang jelas bahwa Ibn Taimiyah kebanyakan lupa.)
Qs. 42 :23 (asy-Syura;23)
قُلْ لَا أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ أَجْرًا إِلَّا الْمَوَدَّةَ فِي الْقُرْبَىٰ ۗ وَمَنْ يَقْتَرِفْ حَسَنَةً نَزِدْ لَهُ فِيهَا حُسْنًا ۚ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ شَكُورٌ
Katakanlah: “Aku tidak meminta kepadamu sesuatu upah pun atas seruanku kecuali kasih sayang kepada Al Qurba.” Dan siapa yang mengerjakan kebaikan akan Kami tambahkan baginya kebaikan pada kebaikannyaitu. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri”
Ayat diatas menjelaskan kepada kita bahwa Allah Swt telah mewajibkan kepada kita untuk mencintai Al Qurba sebagai upah atas dakwah Rasul saww, Siapakah Al Qurba yang wajib kita cintai itu ? mereka adalah Ali bin Abi Thalib, Fatimah, Al-Hasan dan Al-Husein. Untuk lebih jelasnya silahkan rujuk beberapa kitab berikut :
  1. Tafsir Al Qurtubi Jilid 8 hal.16, terbitan Dar Fikr tahun 1424 H/ 2003M
  2. Tafsir fakhrurozi Jilid 14 hal.167, terbitan Dar Fikr tahun 2002/1423
  3. Mustadrak Al hakim Jilid 3 hal.51, terbitan Dar fikr tahun 2002/1422
  4. Fusulul Muhimmah hal. 27 karangan Ibn Shobag, terbitan Dar Adwa, cetakan ke dua
  5. Tafsir Baidowi Jilid 4 hal. 53, terbitan Dar Fikr
  6. Yanabiul Mawaddah karangan Al Qunduzy Al Hanafi, terbitan Muassasah Al Ilmiyah Beirut. dll
Qs 3:61(Ali Imran ;61) :
فَمَنْ حَاجَّكَ فِيهِ مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ فَقُلْ تَعَالَوْا نَدْعُ أَبْنَاءَنَا وَأَبْنَاءَكُمْ وَنِسَاءَنَا وَنِسَاءَكُمْ وَأَنْفُسَنَا وَأَنْفُسَكُمْ ثُمَّ نَبْتَهِلْ فَنَجْعَلْ لَعْنَتَ اللَّهِ عَلَى الْكَاذِبِينَ
Siapa yang membantahmu tentang kisah Isa sesudah datang ilmu (yang meyakinkan kamu), maka katakanlah (kepadanya): “Marilah kita memanggil anak-anak kami dan anak-anak kamu, isteri-isteri kami dan isteri-isteri kamu, diri kami dan diri kamu; kemudian marilah kita bermubahalah kepada Allah dan kita minta supaya la’nat Allah ditimpakan kepada orang-orang yang dusta”
Demikianlah riwayat-riwayat mereka mengenai kecintaan kepada para khalifah Bani Umayyah, sementara cinta kepada Ali terdapat dalam Al Qur’an. dan mereka wahabi selalu berkata :”kami pun mencintai Ali dan Ahlul Baitnya.”..!
jawabannya adalah : Jelas, mereka harus mencintai Ali dan Ahlul Bait, karena jika tidak maka mereka keluar dari Islam.
Dan Harus diketahui bahwa kecintaan kita kepada Ahlul Bait bukanlah suatu keberuntungan bagi Ahlul Bait akan tetapi manfaat kecintaan tersebut kembali kepada diri kita sendiri.Karena mencintai mereka adalah kewajiban dari Allah swt.
Ketiga
Di dalam kitab Minhajus-Sunnah An-Nabawiyah, Jilid 5 halaman 244, terbitan Darul Hadis Qohirah tahun 1425/2004, (karangan Ibn Taimiyah Taqiyyudin, lahir th 1263 wafat 1328 M/ 661-728 H):
” Dan juga, sungguh kondisi politik lebih tertata / tertib pada masa Muawiyah sebagaimana belum tertata pada masa Ali, maka wajib menjadikan para pejabat Muawiyah lebih baik daripada para pejabat Ali”. (pen. Kalau ukurannya seperti itu kenapa Allah swt tidak mensucikan Muawiyah bin Abi Sofyan saja ???)
Para pejabat Muawiyah bin Abi Sofyan antara lain : Amr bin Ash, Mughiroh bin Syu’bah, Basar bin Arthat,Marwan, Hakam dan orang-orang yang telah dilaknat Rasul saww. Jadi, Ibn Taimiyah mengangap tingkatan dan kedudukan mereka ini lebih utama dari pada Salman, Abu Dzar,dan Amar. Demikianlah keyakinan Ibn Taimiyah mengenai sahabat.!
Siapakah para pejabat Muawiyah bin Abi Sofyan itu ?
Ibn Taymiyah berkata : “Para pejabat Muawiyah adalah Syiah Usman.”
Siapakah Syiah Usman itu?
Ibn Taymiyah berkata : “mereka itu adalah Nashibi yaitu orang-orang yang membenci Ali”.
Kalau begitu dimana kewajiban cinta kepada Ahlul Bait ??
Ibn Taimiyah berkata : “Syiah Usman  dan Nashibi keberadaannya lebih utama daripada Syiah Ali diatas semua standar.
Jadi Ibn Taymiyah meyakini bahwa orang-orang yang membenci Ali, keberadaannya  lebih utama daripada Syiah Ali dan orang-orang yang mencintai Ali.
Kemudian Ibn Taymiyah berkata :
” Para sahabat Ali itu tidak memiliki ilmu, agama, keberanian dan kedermawanan. Dan keadaan mereka tidak baik didunia maupun diakhirat.”
Artinya para pejabat Usman dan Syiahnya yang kemudian mereka menjadi Syiah Muawiyah. Menurut Ibn Taymiyah Mereka itu berilmu, beragama, berani, dan dermawan lebih utama daripada sahabat Ali as.
Demikianlah idiologi Ibn Taimiyah yang memperkuat existensi mazhab Bani Umayyah hingga sekarang.
Jadi, jawaban bagi orang yang mengatakan bahwa ini hanya kejadian sejarah saja, adalah salah besar, karena sekarang hadir dalam kehidupan kita dalam bentuk pemikiran, aqidah, agama, keimanan, serta politik, dll. (oleh Haydar Syarif Al-Husayni)
http://www.nurmadinah.com/2011/01/ajaran-ajaran-islam-bani-umayyah-1/

Surat Terbuka Ayatullah Makarim Syirazi kepada Ulama Wahabi

September 24, 2010
Beberapa masa yang lalu terjadi peristiwa yang sangat aneh dan langka di sebagian negara-negara Islam. Pada tanggal 16 Dzul Qa’dah 1427 H sebuah kelompok yang terdiri dari 38 ulama dan dosen menandatangani sebuah deklarasi. Ulama dan dosen Wahabi ini berasal dari universiti Ummul Qura dan universiti Malik Su’ud serta sebagian kecil dari sebagian wilayah Arab Saudi lainnya. Deklarasi itu adalah fatwa untuk membunuh orang-orang Syiah Iraq dan Syiah seluruh dunia! Mereka menuduh orang-orang Syiah adalah Rafidhi Safawi, sekutu Amerika dan pelindung Israel yang membunuhi orang-orang Ahli Sunah.
Pada point pertama dari deklarasi itu, setelah pendahuluan, perlu adanya mobilisasi terhadap media-media Arab untuk menyampaikan kepada seluruh kaum muslimin di dunia bahwa Syiah itu berbahaya. Syiah harus dicitrakan membunuh orang-orang Ahli Sunah. Tunjukkan bahwa orang-orang Ahlus Sunah adalah orang-orang yang dianiaya. Deklarasi ini menyebutkan bahwa Syiah Iraq ingin memecah negara Iraq menjadi negara-negara kecil. Kawasan Selatan yang kaya milik Syiah, Utara dikuasai oleh Kurdi dan kawasan kecil di pusat Iraq menjadi milik Ahli Sunah. Dalam lanjutannya disebutkan bahwa apa yang diambil secara paksa, maka harus direbut secara paksa juga. Perang adalah pilihan pertama dan Iraq harus direbut dari Syiah. Bahkan orang-orang Kurdi juga harus dikeluarkan dari Iraq.
Pada point kedua disebutkan bahwa para pemikir dan ulama harus dimaksimalkan untuk berbicara di masjid dan pertemuan-pertemuan khusus atau umum. Mereka harus menjelaskan hakikat yang selama ini tersembunyi. Mereka harus menekankan kemazluman Ahlus Sunah agar orang-orang Ahlus Sunah bangkit melawan Syiah.
Pada point ketiga diserukan kepada seluruh orang-orang Ahlus Sunah untuk membantu Ahlus Sunah Iraq sekuat tenaga, baik uang maupun persenjataan.
Point keempat meminta kepada seluruh kelompok-kelompok Ahlus Sunah di Iraq untuk bersatu demi menghadapi Syiah. Istilahnya adalah menghadapi taghut Amerika, Rafidhi dan sekutu mereka. Ketiga kelompok ini harus dihancurkan. Maksud dari sekutu mereka adalah orang-orang Kurdi dan sebagian orang-orang Ahlus Sunah yang moderat.
Point kelima menyebutkan agar tidak boleh putus asa untuk menyebarkan semangat ini. Dalam masalah ini harus aktif. Karena masa kebatilan hanya sesaat, sementara kebenaran akan kekal hingga hari kiamat.
Belum pernah dalam sejarah Islam, ada fatwa yang semacam ini. Memerintahkan untuk perang saudara sesama muslim dan membunuh orang-orang yang mengucapkan dua kalimat syahadat. Syiah sendiri meyakini bahwa mengalirkan darah seorang muslim; baik itu Syiah maupun Sunni, adalah sebuah dosa besar yang tidak terampuni.
Sekalipun ancaman semacam ini ada, kami tidak pernah takut sedikit pun. Di hadapan sikap dan aksi kekerasan yang tidak manusiawi ini, kami mengulurkan tangan persaudaraan. Kami akan mengatakan kepada mereka: “Saudaraku! Kalian telah salah jalan. Musuh kita orang lain”. Bila kalian tetap ingin menjalankan rencana kalian, niscaya Islam tidak tersisa lagi. Sebagai saudara, kami ingin menasihati kalian: “Lebih dari ini jangan lagi kalian rusak Islam ini! Jangan kalian memperkenalkan Islam sebagai agama kekerasan dan hanya milik orang-orang bodoh!
Terlepas dari semua itu, kenyataan keji dan berbahaya ini harus dipikirkan oleh semua kaum muslimin. Ada baiknya bila merenungkan beberapa point berikut:
1. Deklarasi ini mengajak untuk membunuh saudara sendiri dan ratusan juta jiwa kaum muslimin. Deklarasi ini telah membunyikan tambur peperangan. Di seluruh dunia, Islam diperkenalkan sebagai agama kekerasan dalam bentuknya yang paling ekstrim. Hari ini, deklarasi ini menunjukkan bahwa musuh paling berbahaya adalah cara berpikir Wahabi ekstrim. Cara pandang yang melihat bahwa Syiah dan Ahlus Sunah sama-sama kafir. Yang Islam hanya mereka saja. Ini dapat ditelusuri dalam buku Muhammad bin Abdul Wahhab. Mayoritas Ahlus Sunah juga sangat tersiksa menghadapi mereka.
Sangat disayangkan, cara berpikir yang mendahulukan kekerasan sangat menghambat kemajuan Islam di dunia. Bahkan cara berpikir semacam ini menjadi problem besar dunia Islam sekarang. Padahal, dunia saat ini siap menerima Islam. Namun, bila mereka telah dekat dengan Islam, mereka melihat sekelompok kaum muslimin yang hobinya melakukan aksi teror dan tindak kekerasan. Sesaat mereka berbalik dari Islam.
2. Wahabi memperkenalkan Amerika sebagai salah satu dari faktor yang membahayakan stabilitas keamanan di Iraq. Kami juga meyakini hal yang demikian. Namun semua tahu bahwa sebagian dari negara-negara Islam secara praktis merupakan sekutu Amerika di Timur Tengah. Orang-orang Amerika dengan bebas bisa berkeliling di negara-negara Arab itu terserah kemauannya. Mengapa Wahabi tidak memerangi mereka? Mengapa Wahabi menerima mereka dengan tangan terbuka, sementara di Iraq mereka ingin mengangkat senjata berperang melawan Amerika?
3. Sesuai dengan pernyataan mereka bahwa Rafidhi Safawi adalah sekutu Amerika dan pembela Israel. Apakah mereka dapat memberikan keterangan mana negara Islam yang bertahun-tahun memutuskan hubungannya dengan Amerika dan diembargo? Masyarakat mana di Lebanon yang mampu mengalahkan Israel? Dan siapa yang selama ini mengadakan kerja sama dengan Israel? Ketika Hizbullah berperang melawan Israel, siapa yang mengharamkan segala bentuk bantuan kepada Hizbullah?
4. Apakah orang-orang Ahlus Sunah Iraq dibunuh oleh Syiah, ataukah orang-orang Ahlus sunah dan sekutu mereka dari sisa-sisa anggota partai Ba’ts yang membantai orang-orang Syiah?
Apakah Ayatullah Sayyid Muhammad Baqir Al-Hakim bersama tiga ratus orang di Najaf berasal dari Ahlus Sunah?
Apakah lebih dari seribu orang di Kazhimain yang tewas berasal dari Ahlus Sunah?
Kematian paling mengenaskan dalam beberapa tahun terakhir ini di Hilla. Di sana tewas 400 orang dan semuanya dari Syiah. Apakah pembantaian ribuan orang yang terjadi di Kufah, Karbala, Najaf dan Hilla dilakukan juga oleh orang-orang Syiah?
5. Kalian mengatakan bahwa apa yang diambil secara paksa harus direbut kembali secara paksa. Tahukah kalian bahwa pemerintah Iraq saat ini terbentuk setelah melalui pemilihan bebas yang diawasi oleh pengawas internasional. Setelah itu dipilih secara demokrasi anggota parlemen, presiden dan perdana menteri. Hal yang belum pernah terjadi di negara Arab Saudi, tempat tinggal kalian. Kalian mengatakan bahwa mereka mengambil kekuasaan dengan kekerasan. Apakah kalian ingin mengatakan bahwa negara kalian adalah negara yang muncul berdasarkan demokrasi?
6. Mungkin akan sangat baik sekali bila kita menengok data statistik yang ada. Iraq terdiri dari lebih dari 60 persen Syiah, 20 persen Kurdi sunni dan 20 persen Arab Sunni. Dengan data ini, kalian ingin mengatakan bahwa 20 persen Arab Sunni harus berkuasa atas 80 persen dari jumlah penduduk Iraq lainnya? Itupun dengan kekerasan? Selain itu, pekerjaan seperti itu di dunia kini adalah tidak mungkin. Tidak masuk akal dan juga tidak logis. Buat seorang awam saja hal ini tidak masuk akal, bagaimana bisa para ulama dan dosen percaya dengan logika seperti ini?
7. Siapa yang membuat karikatur yang menghina Nabi Muhammad SAW?
Siapa yang menulis buku ayat-ayat setan dan siapa yang melindungi penerbitan buku itu?
Siapa yang menganggap Islam sebagai agama kekerasan dan barbar?
Siapa yang menguasai Masjid Al-Aqsha, kiblat pertama kaum muslimin dan menjadikannya sebagai ibu kotanya? Saat ini, tanah-tanah kaum muslimin di bawah cengkeraman tentara mereka.
Kalian meninggalkan semua itu dan mengobarkan peperangan sesama kaum muslimin yang manfaatnya kembali kepada musuh-musuh Islam.
Apakah rasa cinta kalian kepada agama yang memerintahkan kalian melakukan hal ini?
8. Deklarasi yang kalian tanda tangani bertentangan dengan ayat-ayat al-Quran dan hadis.
Apakah kalian lupa Al-Quran mengatakan: “Dan janganlah kamu mengatakan kepada orang yang mengucapkan ‘salam’ kepadamu: “Kamu bukan seorang mukmin” (lalu kamu membunuhnya)” (Nisa’: 94).
Apa yang membuat kalian ingin membunuh kelompok besar dari kaum muslimin yang beriman sebagai kafir? Mereka yang punya andil besar untuk perkembangan serta kemajuan Islam.
Apakah kalian telah lupa dengan hadis yang disampaikan berulang-ulang oleh Nabi Muhammad saw: “Siapa saja yang mengucapkan dua kalimat syahadat, maka jiwa, harta dan kehormatannya dilindungi”. Mengapa kalian menginjak-injak hadis ini?
Apakah kalian lupa Allah berfirman: “Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu” (Anfal: 46). Apakah dengan perang yang ingin kalian kobarkan di Iraq yang hasilnya adalah tewasnya kaum muslimin dari kedua belah pihak tidak membuat kaum muslimin menjadi lemah di hadapan musuh Islam?
9. Bila klaim kalian benar, mengapa kalian tidak mengamalkan ayat yang berbunyi: “Dan jika ada dua golongan dari orang-orang mukmin berperang maka damaikanlah antara keduanya” (Hujurat: 9) Mengapa kalian malah mengobarkan perang, padahal pihak lain mengulurkan tangan persahabatan terhadap kalian? Apakah perilaku seperti ini sesuai dengan al-Quran?
Dalam deklarasi yang kalian tanda tangani tersisip sebuah hadis dari Nabi Muhammad saw yang diriwayatkan dalam buku Sahih Muslim. Nabi Muhammad saw bersabda: “Allah menjanjikan bahwa musuh Islam tidak akan dapat menguasai kaum muslimin. Bila ada masalah yang terjadi, maka itu muncul dari perselisihan kaum muslimin sendiri”!
Kalian menukilkan hadis ini, tapi mengamalkan sebaliknya!
Apakah Nabi Muhammad SAW tidak pernah memberikan aturan dalam berperang bahwa ketika berperang melawan kaum musyrikin, anak-anak dan wanita jangan dibunuh. Bagaimana mungkin kelompok dari kalian melupakan aturan Islam yang sangat manusiawi ini, ketika menghadapi sekelompok dari kaum muslimin? Dengan teror, kalian membantai semuanya.
10. Bila sebagian dari kepala-kepala negara Islam tidak mengindahkan aturan Islam ini, masih dapat diterima. Tapi, bila itu tidak diperhatikan oleh orang-orang yang disebut sebagai ulama sangat mengherankan. Mudah-mudahan mereka tidak diperalat oleh pemerintah.
Al-Quran menyebutkan bahwa pembunuhan terhadap seorang muslim mendapat laknat dari Allah, azab ilahi yang sangat pedih dan bakal kekal di neraka. “Dan barang siapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja, maka balasannya ialah Jahanam, ia kekal di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutuknya serta menyediakan azab yang besar baginya” (Nisa’: 93).
Sesungguhnya, ayat ini membuat orang yang mendengarnya bergetar. Bila seseorang menjadi penyebab bagi terbunuhnya ribuan bahkan jutaan kaum muslimin, apa yang bakal diterimanya di hari kiamat?
11. Deklarasi yang kalian tanda tangani menunjukkan bahwa kalian mengidap penyakit buruk sangka kronis terhadap Syiah dan pengikut Ahlul Bait. Sumbernya adalah propaganda musuh. Merasa cukup dengan data yang didapat dari isu. Menjadikan perbuatan orang-orang awam sebagai tolok ukur. Tidak pernah melakukan pendekatan dan menghakimi secara in absentia.
12. Kami mengumumkan kepada kalian bahwa ulama Syiah siap hadir dalam pertemuan-pertemuan kedua belah pihak ulama. Siap melakukan dialog dan diskusi dalam lingkungan persaudaraan. Ulama Syiah siap untuk membuktikan bahwa tuduhan yang selama ini dialamatkan ke Syiah hanyalah buruk sangka, propaganda musuh dan perilaku orang-orang ekstrim. Sangat tepat sekali bila dalam pertemuan itu, seluruh dari mereka yang memberikan fatwa untuk membantai semua orang Syiah, untuk hadir.
Selama empat tahun setelah lengsernya Saddam, ulama Syiah senantiasa mengajak agar semua kelompok dan rakyat Iraq untuk tidak terlibat dalam konflik sektarian dan perang saudara. Saat ini, tiba giliran ulama dan pemikir Ahli Sunah untuk mengamalkan kewajiban mereka. Ulama Ahlus Sunah harus berani menjelaskan kepada kelompok-kelompok yang tidak sadar ikut dalam skenario perang antara sesama muslim, untuk tidak lagi melakukan hal itu. Jangan sampai kehormatan Islam yang ada ini semakin jatuh di mata dunia. Dan yang lebih penting lagi, agar jangan sampai terulang kembali tumpahnya darah manusia tidak berdosa. Jangan sampai mereka mempermainkan hukum Islam yang diterima oleh semua kaum muslimin.
“Ya Tuhan kami! Berilah keputusan antara kami dan kaum kami dengan hak (adil)” (A’raf: 89).
“Ya Tuhan kami! Ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Tuhan kami! Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang” (Hasyr: 10).

Skandal Dalam Kerajaan Saudi

Skandal Dalam Kerajaan Saudi : 'Khadimul Haramain' Yang Ahli Maksiat dan Konspirasi busuk duo AS (Arab Saudi & Amerika Serikat).


RIYADH –Tidak diragukan lagi bahwa Wahabi adalah aliran yang diciptakan untuk mendukung kepentingan kerajaan. Ulama wahabi adalah sekelompok manusia yang dengan tanpa pernah merasa berdosa berusaha menghancurkan sendi-sendi tradisi islam yang baik. Mereka anti kepada yang namanya majlis SHOLAWAT yang disitu nama RASULULLAH (saw) dan AHLUL BAYT nya dipuji dan di sanjung. Mereka anti kepada majlis Tahlil dan Istighostah yang didalamnya banyak sekali menyebut asma ALLAH (swt). Dengan mudah mereka membuat hukum bid'ah dan mentakfirkan pemikiran yang tidak sejalan. Sangat ringan mulut mereka berucap bahwa "bercampurnya wanita dan pria yang bukan muhrim dalam suatu tempat adalah haram dan halal darahnya."
.
Pada kenyataannya mereka tidak seperti yang mereka katakan. Wahabi diam seribu bahasa saat melihat kotoran menempel dipelupuk matanya. Wahabi tak punya nyali saat menghadapi kebengisan israel terhadap bangsa Palestina, Wahabi tak memiliki cukup keberanian untuk menentang arogansi Amerika di negeri kaum muslimin. Kenapa bisa begitu ? Ya inilah jawaban nyata tanpa perlu kita untuk bertabayyun mencari kebenarannya.
.
Foto besar sang raja yang sengaja dipasang pada tembok istana. Kemana ahli fatwa wahabi yang katanya memasang foto itu bid'ah ?? “
as1.jpg
.
“Memberi kalung emas kepada obama, (Pembantai rakyat irak, afganistan, libya dan negeri muslim lainnya) disaat hari ulang tahunnya. Sementara pada saat yang sama ulama wahabi melarang dan membid'ahkan peringatan maulid untuk mengenang Rasul saw yang mulia “
as2.jpg
.
“Ber-tasyabbuh bil kuffar. apakah ini ajaran islam ? Saling 'TOAST' antara peminum khamr ? Wahabi diam seperti kerbau melihat hal ini !“
as3.jpg
.
“Lagi al-waleed bin talal bersama ameera al-taweel mengunjungi pesta selebriti diholiwood. Sudah pasti jilbab dilepaskan. Padahal para wanita wahabi diharuskan memakai cadar. nudzubillah.. “

as4.jpg
.
“Pangeran Saudi Bandar bin sultan didampingi seorang wanita panggilan yang di pesan dari negara paman sam“
bandar-bin-sultan.jpg
.
“Bandar bin sultan lagi asik bercanda dengan sahabat dekatnya BUSH (anjing israel), pembantai bangsa PALESTINA“

as6.jpg
.
“Jendral Khaled bin Sultan, menteri pertahanan arab saudi sedang bersama selingkuhan atau pelacur dalam suatu kunjungannya di event miss universe amerika. Lagi-lagi wahabi bungkam, padahal fatwanya adalah halal darahnya jika pria dan wanita yang bukan muhrim bercampur disatu tempat“
as7.jpg
.
(www.deleteisrael.pun.biza)